Kenali dan Cegah 2019-nCov, Wabah Coronavirus Terbaru Menyapa Kita

by | Jan 25, 2020 | 0 comments

Kenali dan Cegah 2019-nCov, Wabah Coronavirus Terbaru Menyapa Kita

 

Belakangan ini ramai sekali perbincangan mengenai coronavirus yang baru atau 2019-nCoV. Coronavirus adalah virus yang dapat menginfeksi manusia dan hewan. Bentuk coronavirus yang terbaru ini dapat menyebabkan penyakit MERS (Middle East Respiratory Syndrome). Sejauh ini, tidak banyak informasi yang diketahui mengenai 2019-nCov, dan sumber pengetahuannya pun terbatas. Berita mengenai coronavirus ini pun menjadi sangat viral karena ditemukan tiga kasus suspek coronavirus di Bali. Saat ini, tiga pasien tersebut sedang dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya. Bagaimana sih, perjalanan coronavirus selama ini?

Pada tanggal 31 Desember 2019, Komisi Kesehatan Kotamadya Wuhan di Kota Wuhan, provinsi Hubei, Cina melaporkan sebanyak 27 kasus pneumonia, tujuh kasus diantaranya pneumonia berat, dengan penyebab yang tidak diketahui, termasuk tujuh kasus parah. Pihak berwenang menempatkan semua kasus di bawah isolasi, memulai kegiatan pelacakan pasien dan menerapkan kebersihan dan kegiatan sanitasi lingkungan di pasar yang diduga menjadi titik awal penyebab penyakit, yang kemudian ditutup untuk umum pada 1 Januari 2020. Pada saat itu, otoritas China melaporkan tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang signifikan dan tidak ada kasus di antara petugas kesehatan.

Pada 9 Januari 2020, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Republik Rakyat Cina melaporkan bahwa coronavirus baru (2019-nCoV) telah terdeteksi sebagai penyebab untuk 15 dari 59 kasus pneumonia. Selanjutnya pada tanggal 10 Januari 2020, virus ini dinyatakan terkait SARS tetapi berbeda dari genom inti CoV kelelawar yang dikenal.

Sejak 31 Desember 2019 sampai 20 Januari 2020, terdapat 295 kasus infeksi coronavirus 2019-nCoV yang dikonfirmasi laboratorium, termasuk empat kematian, telah dilaporkan. Dari kasus yang dilaporkan di Wuhan, 15 adalah petugas kesehatan. Dari 295 kasus yang dikonfirmasi laboratorium, 291 dilaporkan oleh Tiongkok dengan rincian 270 kasus di Kota Wuhan, lima kasus di Beijing, 14 kasus di Guangdong, dan dua di Shanghai. Kota Wuhan melaporkan bahwa 169 kasus masih dirawat di rumah sakit, 35 di antaranya serius dan sembilan sakit parah.

Pemerintah Indonesia tentunya bergerak cepat untuk serius menyikapi kasus virus corona yang menyebar. Untuk mencegah virus corona masuk ke Tanah Air, Kementrian Kesehatan memasang pemindai suhu tubuh atau thermoscanner di 135 pintu keluar masuk bandara untuk mengantisipasi masuknya virus tersebut.

Untuk gejala yang timbul akibat coronavirus ini adalah timbulnya gejala sulit bernafas atau perburukan dalam waktu 1 minggu. Bisa mengarah ke edema paru (pembengkakan pada paru-paru yang terjadi karena penimbunan cairan), dan gangguan bernafas yang bukan akibat dari gagal jantung. Salah satu gejala khas coronavirus adalah hipoksemia (rendahnya kadar oksigen dalam darah) berat, yang walaupun diberi oksigen dengan aliran maksimal sulit untuk diredakan. Selain itu, ada batuk-batuk yang tidak sembuh dengan pengobatan normal, dan demam yang meninggi dengan cepat dan terjadi tiba-tiba. Di beberapa kasus dapat mengakibatkan diare dan muntah-muntah. Dalam kasus berat, pasien dapat mengalami komplikasi seperti pneumonia parah dan gagal ginjal. Namun, salah satu hal yang dapat memastikan kecurigaan terhadap coronavirus adalah riwayat perjalanan ke Tiongkok selama 14 hari terakhir. Untuk penyembuhannya saat ini belum ada obat atau vaksin untuk menangkal virus tersebut.

 

Sampai sekarang, tidak ada hal spesifik yang bisa kita lakukan untuk mencegah coronavirus, karena keterbatasan pengetahuan mengenai virus itu sendiri. Namun, para ahli berasumsi bahwa coronavirus baru menular seperti penyakit flu dan coronavirus yang lama. Langkah-langkah yang tepat untuk melakukan antisipasi dalam menyikapi wabah coronavirus adalah sebagai berikut :

 

  1. Jangan melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi coronavirus. Selain itu, jangan juga berada di dekat pasien karena bisa menular lewat batuk atau bersin pasien. Barang-barang yang kontak langsung dengan pasien juga bisa menularkan coronavirus.
  2. Pakai masker jika sedang flu, demam, batuk, dan segera berobat.
  3. Batasi kontak dengan dunia luar, hindari kerumunan ramai
  4. Cuci tangan setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah makan, gunakan toilet yang bersih dan air mengalir serta sabun, selama minimal 20 detik
  5. Selalu jalankan pola hidup sehat dan bersih. Patuhi praktik keamanan seperti makan daging yang sudah dimasak dan mencuri sayuran atau buah dengan baik dan benar sebelum dimakan.
  6. Menghindari kontak yang tidak perlu dengan hewan, jika memiliki peliharaan pastikan mereka dalam kondisi yang higienis dan bersih

 

Nah, setelah membaca mengenai coronavirus ini, mudah-mudahan kalian bisa mempraktekan cara mencegahnya dan membagi informasi ini kepada keluarga dan teman-teman. Karena, wabah seperti ini dapat memburuk dalam sekejap. Selalu perhatikan kebersihan dan semoga senantiasa sehat, ya!

 

Sampai jumpa di informasi darurat selanjutnya di Trending Topic TBM Janar Dūta!

 

Sumber :

  1. Novel Coronavirus (2019-nCoV) Situation Report. World Health Organization. (last update : 21 Januari 2020)
  2. Outbreak of Acute Respiratory Syndrome Associated with A Novel Coronavirus, Wuhan, China; first update. European Center For Disease Prevention and Control : Rapid Risk Assesment. 2020. (Last update : 22 Januari 2020)
  3. Setiawaty, V. Et al. 2015. Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) di Indonesia. Jakarta : Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI.

UPDATE 16 MARET 2020