TRIVIA 112 | INTOKSIKASI ALKOHOL

by | Nov 23, 2019 | 0 comments

Intoksikasi Alkohol :

Alkohol Melekat, Keracunan Mendekat

 

Bagi kebanyakan orang, wajib hukumnya menyediakan minuman beralkohol saat berpesta. Minuman seperti wine, bir atau vodka biasa menjadi pendamping mereka. Untuk yang sudah terbiasa minum minuman keras, mungkin tidak akan terjadi hal yang membahayakan. Sayangnya, untuk yang belum terbiasa, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan berisiko untuk membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Salah satu risikonya adalah keracunan atau intoksikasi alkohol.

Fenomena intoksikasi alkohol ini tidak jarang melekat pada remaja-remaja masa kini. Biasanya, mereka  hanya akan membiarkan teman mereka yang keracunan alkohol untuk tertidur tanpa penanganan. Minimnya pengetahuan mengenai identifikasi, pencegahan dan penanganan intoksikasi alkohol saat ini merupakan masalah di kalangan remaja milenial. Jadi, lebih baik kita simak bersama-sama Trivia ini!

Alkohol adalah zat yang bersifat mudah terbakar, dan diproduksi oleh fermentasi gula secara natural dan dipakai untuk aneka minuman seperti anggur dan bir, atau juga dipakai untuk penggunaan industri seperti bensin. Menurut World Health Organization (WHO), intoksikasi alkohol adalah suatu kondisi dimana seseorang mengonsumsi alkohol lebih dari toleransi yang dipunya, sehingga menyebabkan gangguan pada kesadaran, koordinasi, persepsi, perilaku, atau hal lain yang berelasi dengan fungsi psikologikal seseorang. Intoksikasi alkohol mempunyai gejala yang berbeda tergantung dengan jumlah dosis dalam bentuk unit yang dikonsumsi oleh seseorang, dengan ketentuan satu unit alkohol ini sama dengan 25 ml minuman yang mengandung 40% alkohol. Berikut ini adalah efek pada tubuh yang diakibatkan oleh dosis minuman beralkohol yang diminum :

  • 1-2 unit : detak jantung akan lebih cepat, dan badan mulai hangat.
  • 4-6 unit: Terasa nekat dan mempengaruhi persepsi dan memilih suatu keputusan, mulai sedikit pusing, koordinasi menurun dan waktu reaksi lebih lambat.
  • 8-9 unit : Waktu reaksi akan jauh lebih lambat, mulai berbicara tidak jelas, penglihatan mulai kabur, dan akan bangun dengan istilah hangover karena hati tidak bisa mengeliminasi semua zat alkohol dalam waktu semalam. Hangover adalah situasi dimana seseorang mengalami sakit kepala, pusing, dehidrasi dalam waktu yang tidak tertentu dan berbeda-beda.
  • 10-12 unit : Koordinasi tubuh sangat buruk, merasa mengantuk dan pusing, sering buang air kecil, muntah-muntah, dan akan merasa dehidrasi serta sakit kepala berat pada pagi hari.
  • Lebih dari 12 unit : Kemungkinan besar akan terjadi intoksikasi alkohol sehingga menyebabkan sulit bernafas, dan mulai hilang kesadaran.

Intoksikasi alkohol terjadi karena alkohol terakumulasi dalam darah, dan absorpsi dari usus kecil dan lambung lebih cepat dibandingkan eliminasi zat alkohol tersebut. Jadi, sebelum tubuh bisa membuang zat alkohol yang ada di dalam darah, penyerapan zat alkohol terus berjalan lebih cepat sehingga menumpuk dan menyebabkan keracunan alkohol pada sesorang. Seseorang bisa dikatakan keracunan alkohol jika nilai Blood Alcohol Concentration (BAC) lebih besar dari 5.4-17.4 mmol/L. Nilai ini bisa diukur dari pengecekan darah atau dari nafas yang dibantu oleh alat tertentu.

Penanganan intoksikasi alkohol dengan dosis rendah bisa dengan berhenti minum alkohol dan membiarkan tubuh berkerja dalam mengeliminasi zat alkohol tersebut. Jadi, sebelum terlambat, sebaiknya hindari minum minuman beralkohol terus-menerus. Jika dalam dosis yang sudah menurunkan koordinasi tubuh seseorang, waspada terhadap sekitar karena bisa menyebabkan situasi tambah parah. Contohnya adalah saat hangover, karena tidak semua perbuatan orang yang mabuk dapat diprediksi, dan hal-hal buruk bisa terjadi. Seperti mulai agresif dalam melakukan sesuatu, menggunakan kekerasan, dan berjalan atau menyetir yang tentunya tidak mereka sadari.

Penanganan intoksikasi alkohol dengan dosis sangat tinggi secara umum melibatkan perawatan suportif, penolong harus meletakan korban dalam recovery position, jaga suhu tubuh, dan memastikan jalur nafas korban selalu terbuka. Sebelumnya bisa menyuruh korban untuk minum minuman yang dapat mensterilkan isi lambung dan usus. Jika korban mulai muntah, sebaiknya jangan ditahan, dan terus diawasi berjaga-jaga jika dia tersedak atau jalur nafasnya terganggu. Penanganan ini penting dilakukan karena bisa mengancam nyawa seseorang. Segera panggil ambulans dan tetap buka jalur nafas korban. Dalam rumah sakit, akan ada beberapa prosedur yang dilakukan seperti intubasi untuk mempertahankan jalur nafas, diberi vitamin thiamine untuk mencegah terjadinya kejang-kejang, dan melakukan haemodialysis sehingga membantu BAC turun sehingga tidak terjadi komplikasi lainnya dan korban bisa pulih kembali.

Sudah baca di atas, kan? Setelah ini, bisa lebih berhati-hati jika pesta kalian masih  “melekat” dengan minuman keras. Ingat selalu bahwa keracunan alkohol ini bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Jangan lupa terus baca Trivia selanjutnya untuk informasi yang lebih menarik!

 

Sumber :

WHO, 2018

MSD Manual Professional Edition. (2019). Alcohol Toxicity and Withdrawal – Special Subjects – MSD Manual Professional Edition. [online] Available at: https://www.merckmanuals.com/professional/special-subjects/recreational-drugs-and-intoxicants/alcohol-toxicity-and-withdrawal [Accessed 22 Aug. 2019].

nhs.uk. (2019). Alcohol poisoning. [online] Available at: https://www.nhs.uk/conditions/alcohol-poisoning/ [Accessed 22 Aug. 2019].