TRIVIA 120 | Panik Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?

by | May 8, 2020 | 0 comments

Panik Bayi Sering Gumoh, Berbahayakah?

Apakah kalian pernah melihat air susu tiba-tiba keluar dari mulut bayi setelah menyusui? Kondisi ini seringkali disebut gumoh dan cenderung tidak membahayakan bayi. Namun, banyak ibu-ibu yang masih panik jika kondisi ini terjadi pada anaknya. Banyak hal terjadi pada bayi yang harus dikenali orang tua, termasuk peristiwa gumoh ini, apakah masih dalam tahap wajar atau sudah berbahaya. Agar rasa khawatir tidak terus melanda, yuk kita cari tahu tentang gumoh, penyebabnya, dan cara mencegahnya. Dengan ini, orang tua bisa tetap tenang ketika si kecil mengalaminya!
Refluks yang lebih dikenal dengan gumoh adalah cairan putih yang meleleh di mulut bayi. Jumlahnya tidak terlalu banyak dan selepas gumoh bayi tetap terlihat baik-baik saja. Penyebab dari gumoh pada bayi adalah otot yang berada di saluran pencernaan bayi, antara kerongkongan dan perut, belum sempurna. Gumoh sering terjadi pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, otot tersebut belum terbentuk sempurna sehingga dapat menyebabkan susu kembali ke kerongkongan. Selain itu, sistem pencernaan pada bayi belum berkembang sempurna seperti ukuran lambung pada bayi. Bila bayi menyusu terlalu banyak maka akan terjadi gumoh. Namun seiring berjalannya waktu, gumoh akan berkurang dan berhenti dengan sendirinya. Selama bayi tidak menangis dan tidak mengalami masalah berat badan, hal ini tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Bila bayi menangis, tidak mau menyusu, dan suhu tubuh bayi naik, perlu diperhatikan karena ketiga hal tersebut adalah ciri-ciri dari muntah. Muntah berbeda dengan gumoh, muntah dapat membahayakan keadaan bayi sedangkan tidak dengan gumoh.

Beberapa cara alternatif untuk mengatasi masalah gumoh:
● Posisi bayi saat menyusui lebih tegak dan membiarkan tubuh bayi tegak selama 30 menit setelah menyusui
● Menunggu 30 menit setelah menyusu, sebelum memberi tekanan pada perutnya.
● Jangan berlebihan ketika memberi susu. Disarankan memberinya susu dalam jumlah sedikit namun sering.
● Jika memberikan susu formula, gunakan dot dengan lubang yang tidak terlalu besar guna menghindari susu keluar dalam jumlah banyak.
Gumoh harus dikonsultasikan ke dokter bila terjadi hal-hal berikut, yaitu
● Mengalami gumoh lebih dari 2 sendok makan.
● Berat badan bayi tidak naik
● Popoknya tidak terlalu basah seperti biasanya.
● Bayi terlihat lelah dan lesu.
● Gumoh bercampur cairan berwarna hijau, kuning, cokelat, atau bercampur darah.
● Tampak sesak napas. Ciri-ciri bayi yang mengalami gangguan pernapasan antara lain adalah adanya suara-suara tambahan saat bernapas yang disebut dengan wheezing (suara seperti bersiul), suara bayi menjadi serak saat berbicara, batuk, atau menangis, bernafas lebih cepat, dan sering terdengar mendengkur.
● Rewel dan tidak mau menyusu.
● Gumoh dengan semburan kuat seperti muntah.
● Masih sering gumoh hingga usianya 6 bulan.
Ternyata, gumoh ini merupakan hal yang wajar ya, untuk bayi. Semoga dengan adanya penjelasan ini, orang tua tidak usah panik lagi dan bisa dengan jelas menghadapi bayi yang mengalami gumoh. Sampai jumpa di Trivia selanjutnya!

SUMBER :
1. Healthy Children, American Academy of Pediatrics (2019). Why Babies Spit Up. WebMD (2018). Why Your Baby Spits Up and Vomits.
2. Children’s Hospital of Winconsin (2017). Newborn Baby Spit-Up: What Parents Need to Know.