Trivia 97 : Pertolongan Pertama Gigitan Anjing
Gigitan anjing cukup sering terjadi, di Bali sendiri ada gigitan 1.448 kasus setiap tahunnya, dan bila di rata-ratakan setiap harinya terjadi 4 – 6 kasus gigitan anjing. Anak-anak lebih sering digigit dibandingkan orang dewasa. Komplikasi yang paling sering timbul akibat gigitan anjing adalah infeksi kulit. Walaupun jarang, gigitan hewan juga dapat menimbulkan cedera serius dan cacat permanen. Hal yang paling berbahaya dari gigitan anjing penyakit rabies. Terdapat 3 prinsip saat menangani luka gigitan anjing yaitu bersikap tenang (tidak panik), mengenali keparahan luka, dan mencegah luka bertambah parah.
Sikap tenang dapat diperoleh dari diri sendiri dan lingkungan. Pastikan pengetahuan mengenai kejadian ini sudah dipahami baik untuk diri sendiri maupun orang di sekitar sehingga keadaan lebih terkontrol. Mengenali keparahan luka juga tak kalah penting dalam menentukan seberapa cepat pertolongan medis diperlukan, sebagai contoh bila luka robek yang dalam dan kotor, maka tentu membutuhkan pertolongan segera bila dibandingkan dengan luka gigit yang berupa goresan atau cakaran dangkal di kulit. Atau luka di wajah atau leher tentu lebih membutuhkan pertolongan segera dibanding di tungkai. Dalam hal ini tipe luka, lokasi luka dan usia korban tentu jadi pertimbangan, apakah korban harus segera di bawa ke dokter/rumah sakit atau ditangani lebih dulu di tempat kejadian. Prinsip terakhir adalah mencegah sedapat mungkin luka bertambah parah, sebagai contoh luka yang dalam dan menimbulkan perdarahan aktif maka pertolongan pertama. Luka harus ditekan untuk menghentikan perdarahan, contoh lain luka yang ringan cukup dibersihkan dengan air mengalir dan diberi cairan antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi.
Dengan mengetahui cara membersihkan dan merawat luka gigitan anjing, juga mengetahui kapan saatnya mengunjungi dokter untuk menanganinya, kita mampu bertindak lebih tepat baik untuk diri sendiri ataupun korban yang kita tolong. Berikut adalah langkah-langkah yang diperlukan jika terkena gigitan anjing:
- Periksa luka gigitan
- Cuci luka gigitan dengan sabun dan air mengalir. Bilas dengan air hangat selama beberapa menit dengan kain bersih atau bola kapas
- Tekan luka yang mengeluarkan darah. Jika luka digigit anjing belum berdarah, pegang luka dengan lembut agar mengeluarkan darah, yang akan berfungsi untuk mencegah bakteri masuk ke luka.
- Berikan obat pereda rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen untuk mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
- Oleskan salep antibiotic, Keringkan sebentar, lalu bungkus dengan perban atau kain kasa bersih.
- Lakukan imunisasi ulang. Karena bisa berisiko infeksi, National Health Service juga merekomendasikan untuk meminta bantuan medis, setelah Anda tergigit oleh anjing
- Awasi luka gigitan dan laporkan jika terjadi tanda-tanda infeksi lebih lanjut.
- Jika bisa cek status vaksinasi anjing
Jika Anda mecurigai bahwa diri Anda terinfeksi, segera dapatkan bantuan medis ke klinik, puskemas atau rumah sakit terdekat. Kadang-kadang gigitan hewan yang terinfeksi dapat menyebabkan keracunan darah (sepsis), infeksi lapisan dalam jantung (endokarditis) atau infeksi lapisan luar otak (meningitis). Berikut ini merupakan tanda-tanda tubuh yang menunjukkan adanya infeksi:
- Luka gigitan anjing terasa lebih sakit dari pertama kali
- Luka jadi merah dan bengkak di sekitar gigitan
- Keluar cairan atau nanah dari luka gigitan
- Mengalami demam dengan suhu 38 ° C atau lebih, dan kondisi tubuh menggigil
SUMBER
- http://www.uptodate.com/contents/animal-bites-beyond-the basics?source=search_result&search=dog+bite&selectedTitle=1~26
- http://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-animal-bites/basics/art-20056591
- http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/merawat-luka-gigitan-binatang
