TRIVIA 99 | FRAKTUR TERBUKA

by | Oct 9, 2018 | TBM |

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang yang disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik seperti pukulan benda tumpul dan sebagianya. Fraktur dapat dibagi menjadi 2 yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Fraktur dikatakan terbuka jika tulang yang patah menembus otot dan kulit yang berisiko terhadap kerusakan jaringan seperti otot, pembuluh darah, saraf, dan kulit. Fraktur terbuka dapat diklasifikasikan menjadi:

Tipe I

ketika robekan (laserasi) terjadi kurang dari 1 cm dan luka tersebut bersih.

Tipe II

ketika robekan (laserasi) terjadi lebih dari 1 cm, tanpa adanya kerusakan jaringan lunak yang luas, dan tidak terjadinya avulsi (tertariknya tulang keluar akibat otot).

Tipe III

ketika terjadi kerusakan jaringan lunak yang luas maupun terjadinya amputasi (putusnya bagian tubuh).

Adanya fraktur terbuka dapat menimbulkan beberapa komplikasi yang cukup membahayakan, yaitu syok hipovolemik, sindrom kompartemen, kerusakan pembuluh arteri, infeksi,  dan dapat menimbulkan kematian jaringan tulang. Komplikasi-komplikasi tersebut disebabkan oleh kurangnya asupan oksigen ke jaringan akibat fraktur terbuka, sehingga hal tersebut sangat berbahaya bagi korban. Oleh karena itu, untuk mencegah timbulnya komplikasi, maka fraktur terbuka harus segera diberikan penanganan.

Terdapat 4 konsep dasar yang harus dipertimbangkan dalam menangani fraktur terbuka, yaitu 4R : Rekognisi, Reduksi, Retensi, dan Rehabilitasi. Rekognisi merupakan tahap pengenalan dari suatu fraktur berdasarkan riwayat kecelakaan dan derajat keparahan dimana hal ini sangat penting untuk menentukan tindakan selanjutnya. Reduksi adalah tindakan untuk mengembalikan fragmen-fragmen tulang ke bentuk atau posisi asalnya. Retensi adalah upaya untuk menahan atau memfiksasi fragmen tulang sehingga dapat meminimalisir pergerakan. Fiksasi dapat dilakukan dengan menggunakan pembalutan, gips, bidai, traksi kontinu, dan pin. Rehabilitasi merupakan aktifitas untuk mengembalikan fungsi dari jaringan yang mengalami fraktur sehingga tidak terjadi atropi (tidak berfungsinya otot).

Fraktur terbuka harus segera ditangani. Penanganan dan penutupan fraktur terbuka harus dilakukan maksimal 6 jam setelah terjadinya fraktur agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sebagai masyarakat awam, Anda dapat memberikan pertolongan pertama dengan melakukan beberapa hal, yaitu

  • Hubungi tenaga medis atau langsung rujuk ke rumah sakit

Fraktur terbuka harus segera mendapatkan pertolongan dari tenaga medis. Apabila tidak dapat merujuk langsung ke rumah sakit, Anda dapat menghubungi ambulans dan menunggu sambil melakukan beberapa langkah yang akan dijelaskan selanjutnya.

  • Hentikan perdarahan

Jika terdapat perdarahan, lakukan bebat tekan pada bagian yang terluka dengan menggunakan kain yang steril.

  • Fiksasi daerah yang terluka

Fiksasi sangat penting dilakukan untuk meminimalisir pergerakan dari daerah yang terluka. Fiksasi dapat dilakukan dengan melakukan pembidaian ataupun pembalutan. Dalam melakukan pembidaian, Anda membutuhkan bidai sebagai imobilisator untuk menahan posisi bagian tubuh yang fraktur agar tidak semakin cidera. Bidai yang digunakan harus pipih, keras, kaku, nyaman, mudah didapat, dan dibalut dengan kain (apabila permukaan tidak rata). Adapun beberapa jenis bidai sederhana yang dapat digunakan dan mudah di dapat, antara lain kayu atau papan pipih, majalah, gulungan koran, kardus, dan lain-lain. Bidai harus diikatkan mulai dari bagian yang jauh dari tubuh atau ujung (distal) kemudian dilanjutkan dengan pengikatan pada bagian yang dekat dengan tubuh atau pangkal (proksimal) Pengikatan dapat dilakukan dengan menggunakan kain diantara dua sendi apabila mengalami fraktur pada tulang). Anda juga dapat menghimbau korban untuk tidak berpindah tempat dan tetap diam dalam posisi awal.

  • Pertahankan kesadaran korban

Kesadaran korban dapat dilakukan dengan menenangkan dan mengajak korban berbicara sambil menunggu tenaga medis datang.

Demikian beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk memberikan pertolongan pertama terhadap kasus fraktur terbuka. Semoga dapat bermanfaat ya sobat Trivia… sampai ketemu di Trivia selanjutnya

SUMBER :

  1. Neubauer, T., Bayer, G. and Wagner, M. (2018). Open Fracture and Infection. [ebook] CHIRURGIAE ORTHOPAEDICAE ET TRAUMATOLOGIAE ČECHOSL, pp.301-312. Available at: http://www.achot.cz/dwnld/0605_301.pdf [Accessed 1 Aug. 2018].
  2. Smeltzer, S. C., Bare, B. G., 2001, “Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner &Suddarth. Vol. 2. E/8”, EGC, Jakarta.
  3. Mansjoer, A (2000) Kapita Selekta Kedokteran jilid I. Jakarta: Media Aesculapius.
  4. Salter R. B. (1999). Degenerative Disorder Of Joint and Related Tissues. In :Textbook Of Disorder and Injuries Of Musculoskeletel System, 3rd ed. Baltimore : William and Wilkins