“COVID-19 VARIAN OMICRON”

by | Apr 3, 2022 | 0 comments

COVID-19 Varian Omicron, Berbahayakah?

COVID-19 varian Omicron atau B.1.1.529 dilaporkan pertama kali ke World Health Organization (WHO) pada tanggal 24 November 2021 dari Afrika Selatan. Varian ini bermutasi dan setidaknya memiliki substitusi pada 30 asam amino yang berada pada receptor binding domain sehingga terjadi perubahan pada protein spike. WHO kemudian menetapkan varian Omicron sebagai Variant of Concern (VOC) pada tanggal 26 November 2021 (CDC, 2021a, 2022). Kriteria SARS-CoV-2 hingga dimasukkan ke dalam VOC adalah sebagai berikut (World Health Organization (WHO), 2021):
1. Adanya peningkatan penularan atau perubahan yang merugikan dalam epidemiologi; atau
2. Adanya peningkatan virulensi atau perubahan temuan klinis penyakit; atau
3. Penurunan tingkat dari kesehatan masyarakat dan efektivitas dari tindakan sosial, diagnostik yang tersedia, vaksin, dan terapi.

Kasus Omicron pertama di Indonesia terkonfirmasi pada tanggal 15 Desember 2021 di Wisma Atlet Jakarta. Awal mulanya tiga orang pekerja kebersihan Wisma Atlet dilakukan tes dan didapatkan hasil positif COVID-19 pada tanggal 8 Desember 2021. Lalu pada 10 Desember dikirimkan ke Balitbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan) untuk dilakukan genome sequencing dengan hasilnya dipastikan satu orang terpapar oleh varian Omicron pada 15 Desember 2021. Ketiga orang tersebut dilaporkan tidak menunjukkan gejala (Kompas.com, 2021).

Varian Omicron memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat dibandingkan COVID-19 varian lain. Analisis pada perubahan protein spike mengindikasikan transmisi pada varian Omicron ini lebih tinggi. Sebuah laporan kasus di California menunjukkan bahwa penyebaran infeksi oleh varian Omicron lebih cepat dibandingkan varian Delta. Infeksi varian Omicron meningkat secara drastis di beberapa negara. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan transmisi dan kemampuan varian ini untuk menghindari sistem imun meski telah divaksinasi sekalipun (CDC, 2021b).

Terlepas dari penularannya yang cepat, tingkat keganasan dari varian Omicron ini lebih ringan dibandingkan varian Delta. Laporan awal didapatkan bahwa varian Omicron memiliki kemampuan replikasi yang lebih rendah pada parenkim paru (jaringan paru-paru) sehingga varian ini tidak terlalu ganas dibandingkan lainnya (CDC, 2021a, 2022). Hal ini didukung oleh sebuah penelitian yang dilakukan oleh Halfmann dkk pada tikus dan hamster menunjukkan bahwa varian Omicron lebih ringan daripada varian lainnya. Sebuah studi lainnya juga mengindikasikan bahwa varian omicron lebih cepat bereplikasi pada jaringan bronkus daripada paru-paru yang mungkin menyebabkan transmisi varian ini lebih cepat dari varian lainnya dan gejala yang lebih ringan (Halfmann et al., 2022). Tingkat keparahan dan gejala yang ditimbulkan oleh varian Omicron tergantung status vaksinasi, kondisi kesehatan, komorbid, umur, dan riwayat terinfeksi COVID-19 sebelumnya (Modes et al., 2022).

Meski telah divaksin sekalipun, infeksi oleh varian Omicron juga ditemukan pada orang telah telah divaksin penuh. Meskipun demikian, vaksin COVID-19 yang sekarang mampu melindungi kita dari infeksi akibat virus COVID-19. Vaksin-vaksin COVID-19 tetap efektif untuk mencegah tingkat penyebaran, keparahan, dan kematian akibat varian Omicron (CDC, 2022).

Tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan varian Omicron (Oktavia, 2021; Rizqo, 2022)
1. Tetap Melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
2. Mengurangi kegiatan di tempat keramaian.
3. Melakukan vaksinasi, termasuk booster sesuai arahan pemerintah.
Berdasarkan surat edaran No. SR.02.06/II/408/2022, vaksin booster diberikan kepada orang yang telah mendapatkan vaksin primer dosis lengkap minimal 6 bulan. Orang yang mendapatkan vaksin primer Sivonac akan mendapatkan booster Astrazeneca atau Pfizer ½ dosis. Bila mendapatkan vaksin primer Astrazeneca, maka vaksin booster yang bisa diberikan adalah Moderna atau Pfizer atau Astrazeneca ½ dosis. (covid19.go.id, 2022)

Sumber:
CDC. (2021a), “Science Brief: Omicron (B.1.1.529) Variant | CDC”, available at: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/science/science-briefs/scientific-brief-omicron-variant.html (accessed 17 December 2021).
CDC. (2021b), “Potential Rapid Increase of Omicron Variant Infections in the United States | CDC”, available at: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/science/forecasting/mathematical-modeling-outbreak.html (accessed 8 January 2022).
CDC. (2022), “Omicron Variant: What You Need to Know | CDC”, available at: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html (accessed 23 February 2022).
covid19.go.id. (2022), “Terbaru! Ketentuan Pelaksanaan Vaksin Booster (Per 27 Januari 2022) | Covid19.go.id”, available at: https://covid19.go.id/artikel/2022/01/29/terbaru-ketentuan-pelaksanaan-vaksin-booster-27-januari-2022 (accessed 6 February 2022).
Halfmann, P.J., Iida, S., Iwatsuki-Horimoto, K., Maemura, T., Kiso, M., Scheaffer, S.M., Darling, T.L., et al. (2022), “SARS-CoV-2 Omicron virus causes attenuated disease in mice and hamsters”, Nature, Nature Research, available at:https://doi.org/10.1038/S41586-022-04441-6.
Kompas.com. (2021), “Arahan Lengkap Jokowi soal Kasus Corona Omicron Pertama di Indonesia Halaman all – Kompas.com”, available at: https://nasional.kompas.com/read/2021/12/17/07343881/arahan-lengkap-jokowi-soal-kasus-corona-omicron-pertama-di-indonesia?page=all (accessed 18 December 2021).
Modes, M.E., Directo, M.P., Melgar, M., Johnson, L.R., Yang, H., Chaudhary, P., Bartolini, S., et al. (2022), “Clinical Characteristics and Outcomes Among Adults Hospitalized with Laboratory-Confirmed SARS-CoV-2 Infection During Periods of B.1.617.2 (Delta) and B.1.1.529 (Omicron) Variant Predominance — One Hospital, California, July 15–September 23, 2021, and December 21, 2021–January 27, 2022”, MMWR. Morbidity and Mortality Weekly Report, Vol. 71 No. 6, available at:https://doi.org/10.15585/MMWR.MM7106E2.
Oktavia, W. (2021), “Varian Omicron Masuk Indonesia, Ini Ciri-ciri Gejala dan Cara Penanganannya – Halaman all – Tribunnews.com”, available at: https://www.tribunnews.com/corona/2021/12/16/varian-omicron-masuk-indonesia-ini-ciri-ciri-gejala-dan-cara-penanganannya?page=all (accessed 17 December 2021).
Rizqo, K.A. (2022), “6 Arahan Terkini Jokowi Usai Kasus Omicron Melonjak di RI”, News.Detik.Com, available at: https://news.detik.com/berita/d-5904372/6-arahan-terkini-jokowi-usai-kasus-omicron-melonjak-di-ri/1 (accessed 19 January 2022).
World Health Organization (WHO). (2021), “Tracking SARS-CoV-2 variants”, available at: https://www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/ (accessed 17 December 2021).