Banjir Melanda, Harus Selalu Siap Siaga!

by | Jan 5, 2020 | 0 comments

#Trivia 116

Banjir Melanda, Harus Selalu Siap Siaga!

 

Berita mengenai banjir belakangan ini “membanjiri” seluruh platform media sosial. Banyak netizen yang menunggah video atau foto daerahnya yang tergenang air. Unggahan tersebut beragam, dari air yang hanya setinggi mata kaki hingga hampir menenggelamkan satu mobil.

Sudah tidak asing lagi, bahwa banjir adalah bencana yang paling sering dan rutin melanda Indonesia. Hal ini terjadi karena curah hujan yang tinggi, permukaan tanah yang lebih rendah dari laut, atau letak wilayah berada pada perkotaan yang sistem pengairannya kurang baik. Selain itu, banjir tidak lepas dari ulah manusia itu sendiri. Misalnya, penggunaan lahan yang tidak tepat, membuang sampah ke sungai atau selokan, dan sebagainya.

Masyarakat lebih condong untuk meremehkan banjir. Padahal, bencana banjir juga dapat memakan banyak korban jiwa, harta, dan benda. Sehingga, kurang banyak masyarakat yang mengetahui atau kecil kesadarannya untuk siaga banjir. Apa saja sih, yang harus dilakukan agar selalu siaga banjir?

Siaga bukan berarti saat banjir saja, tetapi sebelum banjir. Monitor terus berita dan informasi yang ada dari sumber yang terpercaya jika tinggal di daerah yang berpotensi banjir. Berikut ini merupakan daftar barang-barang yang harus dipersiapkan untuk evakuasi dari banjir :

– Pakaian

– Dokumen penting

– Alat penerangan seperti senter dengan baterai cadangan, lilin, korek api

– Makanan dan minuman yang praktis seperti roti, nasi, makanan ringan, mie instan, makanan kaleng, air mineral

– Alat kebersihan seperti sabun dan pasta gigi

– Peralatan komunikasi

– Perlengkapan bayi (bila diperlukan),

– Perlengkapan untuk manula (bila diperlukan)

– Obat-obatan yang khusus

– Kantong plastik, kain, atau lap untuk tambahan

Sebelum melakukan evakuasi, ada hal-hal penting yang harus kalian ingat. Seperti matikan gas, listrik, dan air di rumah jika tau caranya yang benar dan bisa dilakukan tanpa memicu hal-hal yang tidak diinginkan. Jika merasa tidak bisa melakukannya, biarkan saja. Jangan menyentuh alat-alat yang berhubungan dengan listrik salam keadaan basah. Untuk mencegah barang dari hanyut, letakkan kantong pasir atau pemberat di atas barang yang penting.

Untuk evakuasi ke tempat lain pun kalian harus memperhatikan beberapa poin tertentu. Jika di sepanjang jalan penuh dengan air banjir, jangan coba-coba untuk berjalan menerobosnya. Walaupun terlihat dengan mata telanjang, ketinggian  dan arus air biasanya tidak bisa dipastikan dengan sekali lihat. Kita juga tidak tau apakah jalanan akan terus datar atau tidak, sehingga bisa menghanyutkan. Ditambah, air banjir tidak selalu jernih. Di dalamnya mungkin ada bebatuan tajam, lumpur, minyak, atau hal-hal lainnya. Jika terjebak di dalam rumah, bisa menelpon petugas Search and Rescue (SAR), jelaskan mengenai situasi kondisi yang ada.

Jika banjir sudah mereda, carilah informasi terpercaya mengenai situasi dan kondisi banjir tersebut. Rumah yang masih tergenang banjir masih belum boleh dimasuki, kecuali pihak yang bertugas menyatakan aman untuk dimasuki. Masuk ke dalam rumah atau gedung harus ekstra hati-hati, mungkin ada kerusakan yang tidak terlihat, seperti bocornya pipa gas, kabel listrik, atau kerusakan di fondasi rumah. Sebaiknya hubungi PLN untuk mengecek listrik di rumah.

Dampak dari banjir tidak hanya sampai sini saja. Ada beberapa penyakit menular yang harus diwaspadai saat musim banjir, sebagai berikut :

  1. Diare

Diare disebabkan oleh tidak terjaganya kebersihan. Saat banjir, biasanya sumber air juga ikut tercemar.

  1. Demam berdarah.

Saat musim hujan, terjadi peningkatan populasi nyamuk Aedes aegepty karena menumpuknya sampah.

  1. Penyakit leptospirosis.

Leptospirosis (demam banjir) disebabkan oleh bakteri yang menginfeksi manusia melalui kontak dengan air atau tanah dengan luka. Di Indonesia, hewan penular adalah tikus, melalui kotoran dan air kencingnya yang bercampur dengan air banjir.

  1. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)

ISPA disebabkan oleh bakteri dan virus yan menular lewat udara. ISPA mudah menyebar di tempat yang banyak orang, misalnya di tempat pengungsian korban banjir.

  1. Penyakit kulit.

Penyakit kulit dapat berupa infeksi, alergi, atau bentuk lain. Jika musim banjir datang, maka masalah utamanya adalah kebersihan yang tidak terjaga baik. Penularannya juga kurang lebih seperti ISPA, karena banyak orang di tempat pengungsian.

  1. Penyakit saluran cerna lain

Dalam hal ini, faktor kebersihan makanan memegang peranan penting. Salah satu contoh kasus yang paling sering adalah demam tifoid.

  1. Memburuknya penyakit kronis yang mungkin memang sudah diderita

Hal ini terjadi karena penurunan daya tahan tubuh akibat musim hujan berkepanjangan, apalagi bila banjir yang terjadi selama berhari-hari.

Untuk mencegah hal-hal tersebut terjadi, hal yang paling utama adalah menjaga kebersihan. Berhati-hatilah menggunakan sumber air. Air sumur atau air keran yang berpotensi terkontaminasi sebaiknya tidak digunakan, walaupun sudah direbus. Lalu, memakai alat pelindung yang beralas keras (sandal/sepatu) apabila berjalan dalam genangan air. Untuk mencegah penyakit leptospirosis, hindari tempat persembunyian tikus, dengan menutup lubang tikus yang ada. Upaya selanjutnya adalah meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi vitamin, makanan yang bergizi dan teratur, beristirahat yang cukup, dan mencuci tangan dengan sabun sebelum atau sesudah makan. Jangan lupa mencuci sayuran terlebih dahulu sebelum dimasak, dan menutup makanan yang akan disajikan. Jangan pernah sekalipun memakan makanan yang sekiranya sudah terkontaminasi. Sebagai tambahan jika memiliki anak, larang anak untuk berenang atau bermain di genangan banjir, karena berpotensi penyebaran penyakit dan gigitan ular. Karena kita tidak tau apa saja yang ada di dalam genanga air, bisa saja ada hewan-hewan yang berbahaya, terutama ular yang suka berenang di genangan air. Terakhir, dapatkan perawatan medis secepatnya jika merasa sakit untuk mencegah penurunan kondisi tubuh dan mengobati luka yang terbuka dengan plester tahan air.

Untuk upaya pencegahan banjir itu sendiri, kontribusi masyarakat sangat diperlukan. Aksi sesederhana tidak membuang sampah pada tempatnya, lakukan pengecekan lahan pribadi dan membuat sistem pengairan yang baik sebenarnya sudah bisa membantu. Jangan lupa untuk tanam pohon di sekitar lahan. Jika kesadaran masyarakat tumbuh untuk mencegah banjir, maka banjir bisa dengan mudah dicegah.

Setelah tau dampak dan efeknya, masih mau meremehkan banjir? Sebaiknya kita jangan anggap remeh bencana apapun itu. Sampai jumpa di trivia selanjutnya!

 

 

 

 

Sumber

 

  1. America’s PreparAthon : How To Prepare For A Flood. (diakses di www.ready.gov/prepare)
  2. Buku Pedoman Latihan Kesiapsiagaan Bencana Nasional : Membangun Kesadaran, Kewaspadaan, dan Kesiapsiagaan dalam Menghadapi Bencana. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Edisi II tahun 2017.
  3. Pedoman Penyusunan Sistem Peringatan Dini dan Evakuasi untuk Banjir Bandang. Kementerian Pekerjaan Umum. Edisi tahun 2012.
  4. Suryani, A S. 2013. Mewaspadai Potensi Penyakit Pascabanjir. Info Singkat Kesejahteraan Sosial. vol. 5, no. 3, hal 9-12.